Mahatma Gandhi


Mahatma Gandhi, Pejuang Tanpa Kekerasan. Mohandas  Karamchand Gandhi adalah namas asli dari seorang tokoh nasional india yang sangat termasyhur, Mahatma Ghandi. Nama Mahatma diambil dari bahasa Sanskerta, yaitu maha yang berarti “agung”, dan atma yang berarti “jiwa”. Mahatma bisa diartikan sebagai jiwa yang agung, jiwa yang sangat sesuai dengan kepribadian Gandi.

Mohandas Karamchand “Mahatma” Gandhi lahir di Porbandar pada tanggal 2 Oktober 1986. Gandhi dilahirkan dalam lingkungan keluarga konservatif yang sangat dihormati oleh masyarakat karena kedudukan ayahnya sebagai perdana menteri daerah setempat. Seperti umumnya keluarga India pada waktu itu, orang tua Gandhi telah mengatur pernikahannya. Gandhi menikah dengan Kasturbai Makhanji pada usia yang masih belia, yaitu 13 tahun. Dari pernikahan itu, mereka memiliki lima orang anak, salah satunya meninggal pada masa kanak-kanak.

Gandhi menyelesaikan pendidikannya di bidang hukum di London. Pada tahun 1891, Gandhi kembali ke India dan mencoba mendirikan firma hukum kota Bombay. Tetapi usahanya tersebut tidak berhasil, sehingga dua tahun kemudian Gandhi memutuskan untuk menerima pekerjaan sebagai penasihat hukum di sebuah kantor hukum India yang bertempat di Afrika Selatan.

Kepindahan Gandhi ke Afrika Selatan rupanya menjadi sebuah titik balik kehidupannya. Di Afrika selatan, dia melihat bahwa terjadi diskriminasi warna kulit atau yang dikenal dengan istilah apartheid. Warga kulit hitam dan orang India di Afrika selatan adalah golongan yang paling merasakan diskriminasi tersebut. Salah satu perlakuan diskriminatif yang diterima Gandhi adalah sebuah peristiwa yang terjadi ketika di kereta api. Gandhi yang memiliki tiket resmi untuk berada di gerbong kelas satu, diusir oleh petugas dan disuruh untuk pindah ke gerbong kelas tiga karena seorang warga kulit putih hendak mengambil alih tempat duduknya. Dengan tegas, Ghandhi menolaknya. Tapi yang tejadi kemudian, Gandhi dikeluarkan dari kereta,

Berbagai macam perlakuan diskriminatif yang menimpa dirinya dan orang-orang di sekitarnya menggugah hatinya untuk melakukan perlawanan. Ahisma (perlawanan tanpa kekerasan) adalah salah satu prinsip perjuangan. Di Afrika Selatan ini pula, Gandhi untuk pertama kali mencetuskan istilah satyagraha (jalan menuju kebenaran) dan bramacharya (hidup selibat), yang kemudian juga menjadi dasar perjuangannya.

Pada tahun 1894, Gandhi mendirikan sebuah organisasi bernama Natal Indian Congress. Organisasi ini bertujuan untuk menyatukan komunitas India di Afrika Selatan menjadi sebuah kekuatan politik. Pada tahun 1906, pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan setiap penduduk yang berasal dari India untuk membawa sebuah kartu identitas diri kemana pun mereka pergi. Mereka yang tak bisa menunjukkan kartu tersebut akan dipenjarakan. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, Gandhi, bersama 2000 orang yang berhasil dihimpunnya, membakar kartu identitas mereka. Pada tahun 1913, Gandhi melakukan demonstrasi bersama 2500 warga India untuk menuntut persamaan hak antar warga kulit putih dan warga kulit hitam. Dalam demonstrasi tesebut, Gandhi ditangkap dan dipenjarakan.

Setelah 21 tahun tinggal di Afrika Selatan, pada tahun 1914, Gandhi kembali ke India. Di India, Gandhi tetap meneruskan perjuangannya untuk memperolah kemerdekaan India. Kemiskinan yang banyak terjadi di India membuat Gandhi mengumpulkan orang-orang untuk melakukan aksi boikot terhadap pemerintah Inggris. Pernah seluruh pekerja India mogok bekerja selama sehari, dan pada saat itu juga pemerintah Inggris mulai menyadari pengaruh Mahatma.

Gandhi pada tahun 1930, menggerakkan penduduk India untuk melakukan sebuah gerakan menentang kontrol pemerintah Inggris yang sangat besar terhadap penguasaan garam yang merupakan barang berharga bagi masyarakat India. Gandhi beserta puluhan ribu pengikutnya bergerak untuk membuat sendiri gerakan garam sebagai bentuk protes. Pemerintah Inggris akhirnya manangkap Gandhi, karena mereka tidak mungkin menangkap ribuan orang lainnya, dan memasukkannya ke dalam penjara. Di dalam penjara, Gandhi melakukan mogok makan sehingga pemerintah Inggris membebaskan Gandhi karena mereka khawatir kemungkinan timbulnya amukan massa jika Gandhi meninggal di dalam penjara.

Setelah melalui proses yang panjang, pada tahun 1947, India memperoleh kemerdekaan. Namun kemerdekaan itu pun telah memicu konflik baru antara umat Islam dengan umat Hindu. Pada akhirnya, konflik itu membuat India pecah menjadi dua bagian, yaitu negara India yang mayoritas adalah penganut agama Hindu, dan Pakistan dengan orang Islam.

Gandhi dianggap sebagai bapak bangsa bagi orang India. Hari kelahirannya dijadikan sebagai hari libur nasional dan diperingati setiap tahun sebagai hari Gandhi Jayani. Pada tanggal 5 Juni 2007, Majelis Umum PBB mendeklarasikan tanggap 2 Oktober, tanggal kelahiran Gandhi sebagai hari anti kekerasan internasional.

Sumber:

Buku Ptofil Para Pejuang Ham

0 comments:

Post a Comment