Ayah tiri tega cabuli anaknya

Surabaya - Bapak tiri yang satu ini benar-benar kelewat batas. Dia mencabuli anak tirinya hingga hamil. Mengetahui hamil, dia tidak mengakui dan memaksa anak tirinya untuk menggugurkan meski usia kandungannya sudah masuk bulan ke-5.

Saat perbuatannya terbongkar oleh istrinya pun, dia balik mengancam hendak membunuh. Hal itu membuat istrinya kabur dari rumah dan mengungsikan korban. Kasus itu selesai saat polisi menangkap bapak tiri bejat tersebut.

Pelaku adalah Wiyono, warga asli Trenggalek yang tinggal di Jalan Laban Sari Utara. Pria 31 tahun itu berstatus duda saat menikahi ibu korban. Sebelumnya Wiyono sudah menikah sebanyak dua kali.

"Pelaku menikah dengan ibu korban pada 2012 lalu. Ibu korban sendiri mempunyai tiga anak," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono kepada wartawan, Kamis (8/1/2015).

Akhir 2012, Wiyono mulai berulah. Melihat bodi bongsor korban, Wiyono mulai meraba dan menjamah tubuh dan alat kewanitaan korban saat tidur. Mereka memang tidur satu ranjang karena keadaan rumah yang sempit. Korban sebenarnya menolak, tetapi dia takut karena mendapat ancaman.

"Korban diancam agar tidak melapor ke ibunya jika tidak ingin mati," kata Sumaryono.

Pada Maret 2013 atau saat korban sudah duduk di kelas 1 SMP, Wiyono yang bekerja sebagai sopir truk itu mulai menyetubuhi korban. Tentu saja perbuatan itu dilakukan dengan paksaan. Perbuatan itu terus dilakukan Wiyono saat rumah dalam keadaan kosong "Karena sering disetubuhi, korban pun hamil," lanjut Wiyono.

Kehamilan korban lambat laun diketahui ibunya. Namun korban yang terus mendapat ancaman enggan mengaku siapa orang yang telah menghamilinya. Akhirnya kandungan korban yang telah berusia 5 bulan digugurkan.

Usai kejadian pengguguran itu, Wiyono tetap bejat. Dia tetap memaksa korban menuruti keinginan nafsunya. Tentu saja korban menolak dan enggan disetubuhi lagi. Wiyono lalu menelanjangi korban dan menfotonya menggunakan ponsel. Dengan foto itu, Wiyono melakukan ancaman akan menyebarkan jika enggan menuruti keinginannya.

"Korban terus disetubuhi hingga terakhir pada 12 Desember 2014 lalu," terang Sumaryono.

Ihwal kejadian itu diketahui saat ibu korban melihat foto telanjang anaknya di ponsel suaminya. Ibu korban yang takut dengan perangai Wiyono lalu mengajak korban pindah rumah dan melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke polisi.


0 comments:

Post a Comment